Lampu Pada Zaman Mesir Purba
>> Tuesday, August 25, 2009
Para arkeologi yang mengkaji seni lukisan dinding-dinding di dalam piramid Mesir menyedari, bahawa tanpa adanya alat penerangan maka bagaimana para pekerja mahupun senimannya dapat melakukan pekerjaannya? Jika demikian, maka seharusnya ada alat yang menerangi dalam piramid yang gelap itu. Tetapi yang membingungkan mereka adalah tak pernah ditemui adanya jelaga atau bekas-bekas sisa pembakaran api sebagaimana lazimnya alat kuno (obor, lilin, lampu minyak). Apa yang mereka gunakan pada masa itu?
- Priest
- ionised fumes
- electric discharge (snake)
- Lamp socket (Lotos)
- Cable (Lotos stem)
- Air god
- Isolator (Djed-Pillar)
- Light bringer Thot with knifes
- Symbol for "current"
- Inverse polarity (Haarpolarität +)
- Energy storage (electrostatic Generator?)
Dalam suatu ruang di bawah Kuil Dendera, sebuah kuil yang terletak di sebelah selatan Luxor (Mesir) dan dibina oleh firaun Mesir untuk memuja Dewi Hathor pada 4.200 tahun yang lalu, terdapat lukisan2 di dinding piramid yang menggambarkan alat seperti lampu yang berupa bola lampu panjang berukuran besar.
Bahagian kepala bola lampu disangga oleh pemegang dapat berfungsi untuk menaikkan atau menurunkan arah (sorotan) lampu. Sedangkan bahagian hujung lainnya terhubung dengan semacam paip yang melengkung ke kotak dasar alat tersebut. Walaupun seandainya gambar tersebut merupakan simbol, tetapi bagaimana masyarakat pada masa itu dapat membuat design teknik seperti itu?
P/s Persoalan ni sama macam persoalan bagaimana masyarakat mesir lalu membina piramid..
0 comments:
Post a Comment